HIDROSEFALUS KONGENITAL
Hidrosefalus adalah keadaan dimana terjadi akumulasi
CSS yang berlebihan pada satu atau lebih ventrikel dan
ruang subarakhnoid. Bila akumulasi CSS yang berlebihan
terjadi diatas hemisfer serebral, keadaan ini disebut
higroma subdural atau koleksi cairan subdural. Pada ka-
sus akumulasi cairan yang berlebihan terjadi pada sis-
tema ventrikuler, keadaan ini disebut sebagai hidrose-
falus internal.
Peninggian TIK harus dibedakan dari peninggian te-
kanan intraventrikuler. Beberapa lesi intrakranial me-
nyebabkan peninggian TIK, namun tidak perlu menyebabkan
hidrosefalus. Peninggian volume CSS tidak ekivalen de-
ngan hidrosefalus; ini juga terjadi pada atrofi sereb-
ral. Juga, dilatasi ventrikuler tidak selalu berarti
hidrosefalus dan juga tampak pada atrofi serebral. Hid-
rosefalus adalah kesatuan klinik yang dibedakan oleh
tiga faktor: (1) peninggian tekanan intraventrikuler,
(2) penambahan volume CSS, dan (3) dilatasi rongga CSS.
Hidrosefalus internal menyebabkan peninggian te-
kanan intraventrikuler dan pembesaran sistem ventriku-
ler. Mantel serebral terregang dan menipis. Sentrum o-
val, talamus dan ganglia basal tertekan. Akson kortiko-
spinal dan kortikotalamik tertekan dan terregang, serta
mielinasinya terganggu. Giri hemisfer serebral menda-
tar, dan vaskulatur serebral terregang. Septum pelusi-
dum menjadi tipis, seperti juga vault dan dasar tengko-
rak. Rongga subarakhnoid serta sisterna diluar hemisfer
serebral berdilatasi, umumnya dengan tidak mengindahkan
jenis dari hidrosefalus. Nekrosis subependimal serta e-
dema akibat pendataran dan robeknya lapisan ependimal,
serta pembesaran ruang ekstraseluler, dapat dilihat pa-
da mikroskop elektron.
Secara klinis peninggian tekanan intraventrikuler,
volume CSS, dan ukuran ventrikel menimbulkan kelainan
berikut: pembesaran kepala, penonjolan fontanel, sepa-
rasi sutura, tanda MacEwen positif, fenomena setting
sun, scalp yang mengkilap, dilatasi vena scalp, stra-
bismus konvergen atau divergen, tangis yang high pitch-
ed, postur opistotonik, dan kegagalan untuk berkembang.
Gejala klinik ini biasanya tampak pada hidrosefalus
progresif cepat. Mereka dapat terjadi bersamaan atau
bergantian. Pada kebanyakan hidrosefalus dini atau ri-
ngan, hanya perubahan ringan pada sutura, fontanel,
scalp, dan gerak bola mata yang dijumpai. Pada hidrose-
falus yang berkembang lambat, gejala mungkin tidak tam-
pil hingga pasien mulai berjalan, dimana keadaan ini
dibuktikan dengan langkah berdasar-lebar, para paresis,
hemianopia bitemporal, dan retardasi mental.
Pada hidrosefalus infantil, hidrosefalus primer a-
tau idiopatik sangat lebih banyak dari hidrosefalus se-
kunder. Gejala mungkin tampak dini pada kehidupan in-
trauterin atau terlambat, beberapa bulan setelah lahir.
Gejala mungkin tampak tiba-tiba (hidrosefalus akuta),
atau perlahan-lahan (hidrosefalus kronika). Insidens
hidrosefalus kongenital sekitar delapan per 10.000 ke-
lahiran. Hidrosefalus terjadi pada tiga per 100 anak
yang lahir dari orangtua yang memiliki anak mielomeni-
ngosel. Penyebab hidrosefalus kongenital pada kebanyak-
an kasus tidak diketahui (hidrosefalus idiopatik). Ke-
kecualian hanya pada hidrosefalus herediter yang sex
linked, disebabkan oleh stenosis akuaduktal. Jenis hid-
rosefalus ini merupakan kurang dari tiga persen dari
hidrosefalus kongenital. Bila anak pertama diperkira-
kan memiliki hidrosefalus primer, diperlukan konseling
genetika. Bila anak kedua dipastikan laki-laki dari am-
niosentesis, aborsi harus dipikirkan.
Hidrosefalus mungkin disebabkan oleh satu dari ti-
ga faktor: (1) produksi CSS yang berlebihan, (2) obs-
truksi jalur CSS, dan (3) gangguan absorpsi CSS.
Hidrosefalus sekunder sering disebabkan oleh kela-
inan berikut: (1) hematoma subdural, (2) tumor intra-
ventrikuler, (3) tumor para sellar, (4) tumor fossa
posterior, (5) cedera kranioserebral, (6) infeksi lep-
tomeningeal, (7) perdarahan subarakhnoid, (8) karsino-
matosis atau sarkomatosis mening, dan (9) toksoplasmo-
sis.
DIAGNOSIS HIDROSEFALUS
Penyebab obstruksi
Kebanyakan hidrosefalus kongenital adalah hidrosefalus
primer atau idiopatik. Hidrosefalus mungkin disebabkan
lesi massa yang tak terperkirakan, seperti tumor dan
sista. Karenanya harus hati-hati untuk tidak saja me-
nentukan tempat obstruksi, namun juga untuk menentukan
penyebab obstruksi dalam mendiagnosis hidrosefalus.
Hipersekresi CSS diketahui sebagai penyebab hidro-
sefalus pada papiloma pleksus khoroid, namun perdarahan
perlahan berkala juga dipikir sebagai kemungkinan meka-
nisme obstruksi daerah absorpsi.
Menetapkan Tempat Obstruksi Jalur CSS
CT scan secara tepat menggambarkan struktur intrakrani-
al, terutama ruang CSS, dan tak mungkin dihindarkan un-
tuk mendiagnosis hidrosefalus. Penilaian tempat obs-
truksi dengan CT scan berdasar pada titik transisi dari
ruang CSS yang berdilatasi dan yang tidak. Kebanyakan
kasus hidrosefalus disebabkan oleh obstruksi jalur CSS
(hidrosefalus obstruktiva). Ada dua jenis obstruksi ja-
lur CSS: obstruksi intraventrikuler (hidrosefalus obs-
truktif intraventrikuler atau nonkomunikans) dan obs-
truksi ekstraventrikuler (hidrosefalus obstruktif in-
traventrikuler atau komunikans). Secara umum dilatasi
ventrikuler lebih jelas pada obstruksi intraventrikuler
dibanding obstruksi ekstraventrikuler.
Kebanyakan keadaan berikut adalah didapat diban-
ding kongenital, namun pengetahuan mengenainya diperlu-
kan untuk mengerti sepenuhnya tentang hidrosefalus dan
untuk diagnosis diferensial. Pada banyak kasus bentuk
didapat dapat dikenal dan bentuk kongenital karenanya
tersingkirkan.
Hidrosefalus Obstruktiva Intraventrikuler
Pada dilatasi monoventrikuler, obstruksi foramina Monro
(atresia satu foramina Monro) berakibat dilatasi unila-
teral dari ventrikel lateral pada sisi yang obstruksi
dan menyebabkan hidrosefalus unilateral atau asimetri-
kal. Bila terjadi dilatasi biventrikuler, obstruksi ke-
dua foramina Monro atau ventrikel ketiga menyebabkan
hidrosefalus simetrikal.
Pada dilatasi triventrikuler, obstruksi akuaduktus
(stenosis akuaduktus) menyebabkan dilatasi ventrikel
lateral dan ventrikel ketiga. Ventrikel keempat biasa-
nya normal dalam ukuran dan lokasinya.
Pada dilatasi tetraventrikuler, atau panventriku-
ler, obstruksi outlet ventrikel keempat (atresia fora-
mina Luschka dan Magendie) menyebabkan dilatasi semua
bagian sistema ventrikuler, terutama ventrikel keempat
(transformasi sistik ventrikel keempat, atau sista Dan-
dy-Walker).
Hidrosefalus Obstruktiva Ekstraventrikuler
Obstruksi ekstraventrikuler biasanya menyebabkan di-
latasi sistem ventrikuler dan rongga subarakhnoid prok-
simal dari daerah obstruksi. Jenis umum obstruksi ini
adalah blok insisural, blok sisterna basal, blok kon-
veksitas, dan blok ruang CSS distal. Blok granulasi a-
rakhnoid mungkin berakibat dilatasi semua rongga CSS.
Hidrosefalus Konstriktiva
Pada malformasi Chiari jenis II, yang tampak pada pasi-
en dengan mielomeningosel, hindbrain yang tergeser ke-
bawah mungkin tertambat pada sambungan kraniovertebral
dan fossa posterior yang kecil mungkin mengalami obs-
truksi secara anatomi. Konsekuensinya, hidrosefalus
mungkin terjadi karena gangguan sirkulasi CSS sekitar
hindbrain. Pada keadaan ini ventrikel keempat memperli-
hatkan pergeseran kebawah dan tak dapat diidentifikasi
pada posisi normal. Ventrikel keempat sering ditemukan
dalam kanal servikal.
0 komentar:
Posting Komentar